MAKALAH
KLARIFIKASI MAGNOLIOPHYTA KELAS
LILIOPSIDA
KELOMPOK
2 BAB VII
AAS
FENNY
SYAFRIANTI
NALA
SYARIFAH
PUTRY
SEKAR T
RIMA
WAROKA
SILMI
FADILAH
THE
LINGDA Y
S1
Farmasi Non Reguler
Sekolah
Tinggi Farmasi Bandung
2012
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah”MORANFISTUM : KLARIFIKASI
MAGNOLIOPHYTA KELAS LILIOPSIDA ”ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar klarifikasi magnoliophyta kelas liliopsida. Serta mahasiswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para mahasiswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar MORANFISTUM serta mengetahui manfaat dan penggunaan MAGNOLIOPHYTA KELAS LILIOPSIDA.Dan dengan harapan semoga mahasiswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar klarifikasi magnoliophyta kelas liliopsida. Serta mahasiswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para mahasiswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar MORANFISTUM serta mengetahui manfaat dan penggunaan MAGNOLIOPHYTA KELAS LILIOPSIDA.Dan dengan harapan semoga mahasiswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Semua tumbuhan berbiji tertutup termasuk dalam divisi magnoliophyta. Divisi
Magnoliophyta dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yaitu:
- Liliopsida (monokotil / berkeping satu)
- Magnoliopsida (dikotil/ berkeping dua).
2.2 Ciri – ciri tumbuhan
liliopsida dan Magnoliopsida
A.
Ciri-ciri tumbuhan Liliopsida adalah sebagai berikut:
·
Memiliki pertulangan daun sejajar
·
Batang dengan
berkas pembuluh tersebar
·
Batang tidak
berkambium, tidak bercabang, tetapi beruas-ruas
·
Bagian bunga bunga berjumlah 3 atau kelipatannya
·
Memiliki akar serabut
B.
Ciri-ciri tumbuhan Magnoliopsida adalah sebagai
berikut:
·
Memiliki 2
kotiledon pada biji
·
Tulang daun menjari
·
Berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar
·
Daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya
·
Memiliki sistem perakaran tunggang
2.3 Kelas Liliopsida
A.
Kelas liliopsida 1 terdiri dari:
·
Suku Araceae
·
Suku Arecaceae
·
Suku Zingiberaceae
·
Suku Poaceae
B.
Kelas liliopsida 2 tersiri dari:
·
Suku Liliaceae
·
Suku Agavaceae
·
Suku Dioscoreaceae
·
Suku Orcidacea
2.4 Kelas Liliopsida 1
·
Suku Zingiberaceae
A. CURCUMA XANTHORRHIZA
Nama umum
·
Indonesia :Temu Lawak, temulawak
·
Thailand :Wan
chak mot luk
·
Cina :Shu
gu jiang huang
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
MORFOLOGI
TANAMAN Curcuma xanthorrhiza (Temulawak)
a. AKAR
Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau
gelap. Rimpang induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang. Warna kulit rimpang
cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua
atau kuning. Rimpang temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar
16 cm. Tiap rumpun umumnya memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda.
b. BATANG
Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya
berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 sampai 2,5 meter berwarna
hijau atau cokelat gelap. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk
batang.Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran
rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Umbi akan muncul
dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15
sentimeter dan bergaris tengah 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit
agak pedas.
c. DAUN
Tiap batang mempunyai daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang
sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai
gelap,panjang daun 31 – 84cm dan lebar 10 – 18cm, panjang tangkai daun termasuk
helaian 43 – 80cm. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang
panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 m. Daunnya bundar panjang
, mirip daun pisang.
Dibawah
ini adalah morfologi dari Curcuma xanthorrhiza (Temulawak) yang berupa
bentuk bunga, buah dan biji.
d. BUNGA
Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan. bunganya
berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan pangkal bunga
berwarna ungu. Bunga mejemuk berbentuk bulir, bulat panjang, panjang 9-23 cm,
lebar 4-6 cm. Bunga muncul secara bergiliran dari kantong-kantong daun
pelindung yang besar dan beraneka ragam dalam warna dan ukurannya. Mahkota
bunga berwarna merah. Bunga mekar pada pagi hari dan berangsur-angsur layu di
sore hari Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13mm, mahkota bunga
berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk
bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau
merah, panjang 1.25 – 2cm dan lebar 1cm.
e. BUAH
Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging
buahnya berwarna kekuning-kuningan. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau
kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning.
f. BIJI
Sejauh ini, temulawak belum pernah dilaporkan menghasilkan biji. Karena
penanaman temulawak dengan cara menanam rimpang temulawak tersebut. Perbanyakan
tanaman temulawak dilakukan menggunakan rimpang rimpangnya baik berupa rimpang
induk (rimpang utama) maupun rimpang anakan (rimpang cabang).
B.
Zingiber officinale Rosc.
Nama umum
Indonesia:
|
Jahe
|
Inggris:
|
Ginger
|
Melayu:
|
Helia, halia, aliya
|
Vietnam:
|
Cay gung
|
Thailand:
|
Khing
|
Pilipina:
|
Luya, laya, giya
|
Cina:
|
Jiang
|
Jepang:
|
Shouga
|
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo :
Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Morfologi Tanaman Jahe
Jika didasarkan pada klasifikasi tanaman jahe
di atas, maka ciri morfologisnya bisa diurai sebagai tanaman obat yang
dilengkapi dengan bunga dan juga biji tunggal. Akar jahe dalam bentuk rimpang
atau umbi. Uniknya, meski digolongkan sebagai tumbuhan magnolophhyta, pada
faktanya jahe lebih banyak
dikembangkan melalui
rimpangnya ketimbang dengan bunga dan bijinya. Batang jahe
merupakan batang semu yang bisa mencapai ketinggian maksimal 100 cm. Bagian
jahe yang dimanfaatkan adalah rimpang. Hal ini wajar sebab bagian tersebutlah yang
memiliki kandungan senyawa kompleks seperti oleoresin (gingerol, shogaol,
paradol, zingireone dan lain-lain) serta minyak atsiri. Jika didasarkan pada
warna bunga, maka spesies tanaman jahe terbagi ke dalam dua jenis yakni jahe
dengan bunga berwarna merah dan jahe dengan bunga berwarna putih.
C. Kaempferia galanga L.
Nama umum
Indonesia:
|
Kencur, cikur (Snd)
|
Melayu:
|
Cikur, cekor
|
Pilipina:
|
Dusol
|
Cina:
|
shan nai
|
Kencur
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Kaempferia
Spesies: Kaempferia galanga L.
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk
suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon
yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan
terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang
tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma
yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna
coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan
berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah
antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih
dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim
penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar
matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.
·
SUKU POACEAE
A.
Zea mays L.
Nama umum
Indonesia :Jagung;
Indonesia :Jagung;
Inggris :Corn;
Pilipina :Mais;
Cina :yu shu shu, yu mi xu Jagung
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Bagian Yang
Digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak (AMYLUM MAYDIS)
Penggunaan :
Zat tambahan
Zat Berkhasiat
Utama / Isi :
Amilosa, amilopektin
Ciri-ciri Habitus:
Akar jagung tergolong akar serabut
yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2
m. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun
tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh
pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin.
Daun jagung
adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut.
Jagung memiliki
bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik.
B.
Oryza sativa L.
Nama umum
Indonesia :Padi, pari (Jawa), pare (Sunda)
Indonesia :Padi, pari (Jawa), pare (Sunda)
Inggris :Rice Pilipina:Palai Padi
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Spesies : Oryza sativa L.
Bagian Yang
Digunakan : Pati yang diperoleh dari biji (AMYLUM
ORYZAE)
Zat Berkhasiat
Utama / Isi : Amilosa, amilopektin, air, abu
Penggunaan : Bahan penolong dari sediaan obat
MORFOLOGI
TUMBUHAN
A. Akar.
a) Radikula;
akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang
berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke
arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh
ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
b) Akar
serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk
akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c) Akar
rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar
serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini
penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya
berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
d) Akar
tajuk (crown roots) ;adalah akar yang tumbuh dari ruas batang
terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di
tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di
dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.
Gambar . Pertumbuhan akar padi
Bagian akar yang telah dewasa
(lebih tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan
akar yangbaru atau bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
B. Batang.
Padi termasuk golongan tumbuhan
Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu
merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup
oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada
pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih
panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas
tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku
bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang
yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan
terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle
pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang
terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daunbendera.
Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah
timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman
padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang
mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4,
6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma
ini timbul tunas yang disebut
tunasorde pertama.
Gambar.
Pertumbuhan daun dan batang padi
Tunas orde
pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian
diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma ketiga dan
seterusnya sampai kepad apembentukan tunas terakhir yang keenam pada batang
tunggal.Tunas-tunas yang timbul dari tunas orde pertama disebu ttunas orde
kedua. Biasanya dari tunas-tunas orde pertama ini yang menghasilkan tunas-tunas
orde kedua ialah tunas orde pertama yang terbawah sekali pada batang tunggal/
utama. Pembentukan tunas dari orde ketiga pada umunya tidak terjadi,oleh karena
tunas-tunas dari orde ketiga tidak mempunyai ruang hidup dalam kesesakan dengan
tunas-tunas dari orde pertama dan kedua.
C. Daun.
Ciri khas daun
padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun
padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun
padi adalah :
a)
Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang
seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang
bersangkutan.
b)
Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah
daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,
dan hal ini selalu terjadi.
c)
Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun
duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air
hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga
mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang
muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti keluar
dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air.
koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan
seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun
terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih
pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun
sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang
menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas
(calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya
(daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul
daun baru lainnya.
Gambar 50
Bagian daun tanaman padi
D. Bunga.
Sekumpulan
bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai.
Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu
utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai
tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari sumbu
utama pada ruas buku148yang terakhir inilah biasanya panjang
malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran
yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan
malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen
tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga (Aak,
1992).
Bunga padi
adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis
dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya
pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik
mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai
dengan warna pada umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
Gambar . Bunga
padi dan malai.
Komponen-komponen
(bagian) bunga padi adalah:
a)
kepala sari
b)
tangkai sari,
c)
palea (belahan yang besar),
d)
lemma (belahan yang kecil),
e)
kepala putik,
f)
tangkai bunga.
E. Buah.
Buah padi yang
sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji
melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi
setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain
yang membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Jika bunga padi
telah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula
bersatu akan membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma
dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600. Membukanya kedua belahan kembang
mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana
suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat
bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut
karyiopsis).
Jika buah padi
telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi pembungkus
berasnya (sekam). Diatas karyiopsis terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh
masing-masing tangkainya. Lodicula yang berjumlah dua buah, sebenarnya
merupakan daun mahkota yang telah berubah bentuk. Pada waktu padi hendak
berbunga, lodicula menjad imengembang karena menghisap cairan dari bakal buah.
Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka. Hal ini
memungkinkan benang sari yang memanjang keluar dari bagian atas atau dari
samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan pecahnya
kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepung sarinya. Sesudah tepung
sarinya ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea menutup kembali.
Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka selesailah sudah
proses penyerbukkan. Kemudian terjadilah pembulaian yang menghasilkan lembaga
danendosperm. Endosperm adalahpenting sebagai sumbercadangan makanan
bagitanaman yang baru tumbuh
C. Triticum aestivum L.
Sinonim
Triticum hybernum L.
Tri ticum macha Dekap. & Menab.
Triticum Triticum sativum Lam.
Triticum sphaerococcum Percival
Triticum vulgare Vill.
Triticum hybernum L.
Tri ticum macha Dekap. & Menab.
Triticum Triticum sativum Lam.
Triticum sphaerococcum Percival
Triticum vulgare Vill.
Nama umum
Indonesia :Gandum
Inggris :Bread wheat, common wheat, soft wheat
Melayu :Gandum
Vietnam :Lua mì
Cina :Xiao mai
Jepang :Komugi
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Triticum
Spesies : Triticum aestivum L.,Triticum
vulgare (Vill.)
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Amilosa
dan amilopektin,air, abu
Penggunaan : Bahan penolong bahan sediaan obat
Bagian Yang
Digunakan : Pati yang diperoleh
dari buah (AMYLUM TRITICI (E.F.I.))
Morfologi biji gandum
Morfologi biji gandum – Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8
mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur
yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran),
bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum
sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji
gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses
penggilingan.
Tanaman gandum
termasuk tanaman monokotil atau tanaman dengan biji berkeping satu sehingga
tipe perkecambahan pada tanaman sorgum adalah Hipogeal yaitu pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Tanaman gandum
tergolong tanaman menyerbuk sendiri secara alami sebab letak bunga jantan dan
bunga betina tidak terpisah tetap dalam satu tempat. Karena tanaman sorgum
menyerbuk sendiri sehingga penyerbukannya juga dilakukan dengan bantuan angin
atau biasa disebut dengan Anemogami. (Ilmi Irfan, 2010).
• Suku Arecaceae
. Palem Kuning
Klasifikasi:
·
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
·
Sub Kelas
: Arecidae
·
Ordo : Arecales
·
Spesies
: Ceratolo Palem Kuning
Ciri-ciri:
• Warna helai daun hijau terang, cenderung
kekuningan (sehingga disebut palem kuning).
• Daun ini
memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas.
• Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100
lembar.
• Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga
berwarna kuning.
• Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna
kuning hingga ungu.
• Dapat diperbanyak dengan cara vegetatif.
• Suku Araceae
COLOCASIA ESCULENTA SCHOTT
Nama umum :
Eunpue (Aceh) Keladi (Batak)
Gelo (Jawa) Tales (Jawa)
Tales (Bali)
Ufi lole (Flores)
Paco (Makassar) Aladi (Bugis)
Bete (Maluku) Komo (Maiuku)
Klasifikasi
Kingdom :plantae
Sub
kingdom :taheobionta
Super
divisi :Spermatophyta
Sub
Kelas :Angiospermae
kelas :Monocotyledoneae
ordo :Arales
family :Araceae
genus :Colocasia
spesies :Colocasia
esculenta Schott
2.5 KELAS LILIOPSIDA 2
·
SUKU LILIACEA
A. Allium sativum L.
Nama umum
Indonesia :Bawang putih, bawang bodas (Sunda) ;
Indonesia :Bawang putih, bawang bodas (Sunda) ;
Inggris :garlic;
Vietnam :Toi ;
Thailand :Krathiam,
hom tiam;
Pilipina :Bawang;
Cina :da suan Bawang Putih
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
Spesies : Allium sativum L.
Bagian yang digunakan :Umbi lapis (ALII SATIVI
BULBUS (MMI))
Zat berkhasiat
utama / isi : Minyak
atsiri yang mengandung;
dialildisulfida 60 %, alilpropil disulfida 6 %, alliin.
Penggunaan :
Antikolesterol
Deskripsi
tanaman : Tumbuhan berumpun yang bersiung-siung, tiap siung terbungkus dengan
kulit tipis. Daunnya berbentuk pita dan berakar serabut. Bunganya berwarna
putih.
B. Allium cepa var.
aggregatum L.
Nama umum
Indonesia :Bawang merah, bawang beureum, brambang;
Indonesia :Bawang merah, bawang beureum, brambang;
Inggris :Shallots, golden shallots;
Melayu :Bawang merah;
Vietnam :Hanh cu, hanh ta;
Thailand :Horm daeng, horm dang;
Pilipina :Sibuyas;
Cina :Huo cong;
Jepang :Esharetto
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum
L.
Bagian tanaman yang digunakan : Umbi lapis
Bagian tanaman yang digunakan : Umbi lapis
Kandungan kimia : Minyak atsiri; sikloaliin; metilaliin; dihidroaliin; flavonglikosida;
kuersetin; saponin; peptida; fitohormon; vitamin; zat pati
Khasiat: Bakterisid; ekspektoran; diuretik
Khasiat: Bakterisid; ekspektoran; diuretik
Deskripsi
tanaman : Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi
lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk
bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau.
Biji segi tiga warna hitam.
C. Aloe vera L.
Nama umum
Indonesia :Lidah buaya;
Indonesia :Lidah buaya;
Inggris :Aloe, Medicinal aloe;
Pilipina :Sabila;
Cina :lu hui
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Bagian yang
digunakan :Cairan yang keluar dari potongan daun segar. (ALOE)
Penggunaan :Pencahar
Zat
berkhasiatutama / Isi :Damar, aloin, air dan abu.
Sifat Purgatif disebabkan oleh 3 pentosida yaitu barbaloin (=aloin), isobarbaloin dan
betabarbaloin. Hidrolisa dari barbaloin antara lain menghasilkan aloe emodin
dan d-arabinosa.
MORFOLOGI
Tanaman lidah buaya termasuk semak
rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup di tempat kering.
Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset).
Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm
dipangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng.
a. Batang
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat
pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan
sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk
pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara
dan Amerika. Melalui batang iniakan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan.
b. Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah
buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak
bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan;
serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang
mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung).
Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat
sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak
demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini
kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi
atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
c. Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil
sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai
melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.
d. Akar
Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek
dengan akar serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm.
• Suku
Agavaceae
Lidah mertua
Klarifikasi
Kingdom : plantae
Sub kingdom :tracheobionta
Superdivisi :spermathophyta
Divisi :magnoliophyta
Kelas :liliopsida
Ordo : Liliales.
Famili : Agavaceae.
Genus :
Sansevieria.
Spesies : Sansevieria
trifasciata Prain.
Rimpang/Rhizoma : Menjalar (dibawah dan kadang diatas tanah).
Klasifikasi Tumbuhan » Dioscorea hispida Dennst.
• Suku Dioscoreaceae
Dioscorea hispida Dennst
Nama daerah :gadung
Klarifikasi
Kingdom :plantae
Sub kingdom : traheobionta
Super divisi :
spermathophyta
Divisi :magnoloiophyta
Kelas :liliopsida
Ordo :liliales
Family : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Spesies : Dioscorea hispida Dennst
• Suku Orcidacea
Paraphalaenopsis
serpentilingua
Nama umum
Nama Indonesia:Anggrek bulan
Kalimantan Barat
Paraphalaenopsis
serpentilingua
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida
(berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili :
Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus :
Paraphalaenopsis
Spesies :
Paraphalaenopsis serpentilingua
2.6 PERBEDAAN SUKU LILIACE DAN
POACEAE
SUKU LILIACEAE
1.
Terna
dengan rimpang atau umbi lapis, kadang – kadang semak ataun perdu berupa tumbuhan
memenjat.
2.
Daun
tunggal tersebar pada batang atau terkumpul sebagai akar roset. Akar kalanya
tereduksikan cabang-cabang berubah mennjadi kladodium.
3.
Bunga
kecil smpai sangat besar dan amat menarik, kebnyakan banci, aktinomorf atau
sedikit zigomorf.
4.
Hiasan
bunga berupa tanda bunga yang mempunyai mahkota dengan atau tanpa
pelekatanberupa buluhterdiri atas 6 daun Tanda bunga, jarang hanya 4 atau lebih
dari 6, kebanyakan jelas kesusun dalam 2 lingkaran.
5.
Benang
sari 6, jarang sampai 12 atau hanya 3berhadapan dengan daun – daun dengn tenda
bunga. Tangkai ssari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari
beruang dua, membuka dengan celah membujur, jarang dengan 1 liang bujurnya.
6.
Bakal
buah menumpang atau setengah tengela, kebnyakan beruang 3, dengan tembuni di
sudut-sudut ruang.
7.
Berupa
buah kendaga atau buah buni. Biji dengan banyak sekaliendosperm, lembaga lurus
atau bengkok.
8.
Suku
ini meliputi sekitar 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga yang di
kelompokin dalam anak suku.
SUKU
POACEAE
1.
Berupa
terna, semak, atau pohon annual atau perinial.
2.
Batang
dengan posisi bermacam-macam ada tang tegak, serong ke atas, berbaring atau
meratap dengan rimpang didalam tanah.
3.
Bentuk
batang silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas, berongga, dan
bersekat – sekat pada buku –bukunya.
4.
Daun
kebanyakan pita, panjang, bertulang sejajar, tersusun sebgai rozet berseling
dalam dua baris pada batang, terdiri atas helaian, upih dan lidah.
5.
Bunga
banci kecil tidak menarik, tiap bunga terdapat ketiak daun pelindung yang di
sebut “palea infperior”.
6.
Kelopak
berubah menjadi “ palea superior”, terdiri 2 kelopak berlekatan berhadapan
dengan palea inferior.
7.
Mahkota
terdiri dari 2 daun mahkota yang telah berubah menjadi badan seperti sisik dan
membekak “lodicula”
8.
Benang
sari 1-6, tangkai sar hau, kepala sari beruang 2 dan membuka dengan celah
membujur disebut dengan bunga semu “floret”, dalm setiap floret terdapat bakal
buah yang menumpang, beruang satu denga biji anatrorf
9.
Tangkai
puti 2 dengan kepal putik.
10.
Buah
seperti buluh padi yaitu buah dengan 1 bijidengan bijinya berlekatn dengan
kulit buah.
11.
Iji
denga endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari sumbu.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari semua materi diatas kita bisa
mengetahui pngertian dari magnoliophyta. Magnoliophyta sendiri dibagi mnjadi 2
kelompok yaitu Liliopsida dan Magnoliopsida.
Kelas Liliopsida dan Magnoliopsida itu
sendiri mempunyai ciri-ciri yang berbeda dan kita juga bisa membedakannya dari
contoh tumbuhannya itu sendiri dengan klarifikasinya yang dilihat dari makalah
diatas.
Makalah diatas juga membahas contoh dari
salah satu kelas Liliopsida lengkap dengan toksonominya dan membahas morfologi
dari setiap contoh tanaman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar